Indonesia Sebagai Medan PI (1522 – 1934)
Injil masuk Indonesia karena kedatangan bangsa Barat (Eropa) pada abad 16. Masa itu dinamakan da Gama epoch (zaman Vasco Da Gama). Kedatangan bangsa Barat ke Asia serta menuju Indonesia sebagai akibat dari perubahan-perubahan sosial, politik, religius, dan ilmu pengetahuan yang terjadi di Eropa sesudah Humanisme Renaissance yaitu gejala budaya yang membawa Eropa ke jaman modern penemuan-penemuan baru serta pekembangan Ilmu Pengetahuan, teknologi, dan Penemuan daerah baru di luar Eropa. Sultan Muhammad II Al-Fatih adalah Sultan Utsmaniyah yang berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 yang sebelumnya ibukota Byzantium (Romawi Timur) dijadikan kesultanan Islam dengan nama Istambul. Akibatnya Turki menjadi bahaya ancaman bagi Eropa karena menguasai laut Tengah, sehingga negara-negara Eropa tidak dapat berhubungan dagang dengan Asia dengan komuditi perdagangan rempah-rempah dengan India, Indonesia, dan komoditi dari Cina. dua negara Eropa yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Islam dan melanjutkan perang salib yaitu Portugis dan Spanyol (Eropa Selatan) mencari jalan baru sampai ke India tanpa melewati laut Tengah (menyusur pantai Afrika). Pada tahun 1488, Bartholomeu Dias memimpin sebuah ekspedisi yang bertujuan untuk menemukan jalur laut ke India. Ekspedisi ini berhasil mencapai ujung selatan Afrika, yang kemudian ia beri nama Tanjung Harapan (Cabo Bona Experanta – Cape of Good Hope.). Meskipun ia tidak mencapai India dalam ekspedisi ini, penemuan Tanjung Harapan membuka jalan bagi penjelajahan Portugis lainnya, seperti Vasco da Gama, untuk mencapai India melalui jalur laut.
Dari situ Portugis mencari jalan ke Timur sebagai kelanjutan perang salib untuk melanjutkan perlawanan kepada kekaisaran Ottoman (Kesultanan Utsmaniyah, yang juga dikenal sebagai kekaisaran Ottoman, adalah salah satu kekuasaan terbesar dan terlama dalam sejarah dunia. Berkuasa dari tahun 1299 hingga 1922, kekuasaan mereka membentang di berbagai benua, termasuk Eropa, Asia, dan Afrika) dari belakang. Pelayaran bangsa portugis dengan semboyannya "Navegar é preciso, viver não é preciso" yang berarti "Berlayar itu penting, hidup tidak penting". Semboyan ini mencerminkan semangat petualangan dan keberanian para pelaut Portugis dalam menjelajahi samudra dan mencari dunia baru. selain semboyan tersebut ada juga semboyan 3G yaitu for Gospel, Gold and Glory. 1498 Vasco da Gama mencapai Calicut (India Selatan) kini bernama Kozhikode di pantai Malabar, India pada tanggal 20 Mei 1498. Peristiwa ini menandai pertama kalinya sebuah kapal Eropa berlayar langsung ke India dan membuka jalur laut antara Eropa dan Asia. Memasuki perairan Asia. Abad 15-16 disebut zaman da Gama (Vasco da Gama Epoch). Portugis mendapatkan tempat-tempat strategis di Asia Beberapa tempat strategi yang berhasil dikuasai oleh Portugis di Asia antara lain:
- Goa (India): Goa menjadi pusat kekuasaan Portugis di India dan merupakan pelabuhan penting untuk perdagangan rempah-rempah.
- Malaka (Malaysia): Malaka adalah pusat perdagangan yang strategis di Asia Tenggara. Dengan menguasai Malaka, Portugis dapat mengendalikan jalur perdagangan antara India dan Tiongkok.
- Makau (Tiongkok): Makau menjadi perdagangan Portugis di Tiongkok dan merupakan pintu gerbang bagi perdagangan antara Tiongkok dan Eropa.
- Timor Timur: Portugis juga menjajah Timor Timur dan menjadikannya sebagai pusat perdagangan cendana.
Berdagang sambil mengabarkan Injil. 1492 C. Columbus (seorang navigator ulung yang didanai oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella dari Spanyol, berlayar ke arah barat dengan harapan menemukan jalur laut ke Asia. Pada tanggal 12 Oktober 1492, keingin Columbus adalah ingin membuktikan bahwa dunia bundar (Paolo Toscanelli) Seorang astronom dan kartografer Italia yang terkenal pada abad ke-15. Ia membuat peta dunia yang menunjukkan bahwa benua Asia dapat dicapai dengan berlayar ke arah barat melintasi Samudra Atlantik. Peta ini menjadi salah satu faktor yang mendorong Columbus untuk melakukan pelayaran ke arah barat untuk sampai India. yang dikira India timur ternyata bagian dari benua Amerika dan diberi nama San Salvador. Portugis dan Spanyol perintis jalan laut baru ke timur dan barat (Asia dan Amerika) keduanya negara Katolik dan Eropa Selatan yang tidak disentuh penginjil protestan dan di abad 15 sampai abad 16 kemudian menjadi koloni yang membawa budaya eropa dan agama katolik membendung arus reformasi pada tahun 1517 yang dimulai oleh tokoh Martin Luther, Magelhaenz (atau yang lebih dikenal Ferdinand Magellan) seorang penjelajah Portugis yang berlayar ke Spanyol. Ekspedisi yang dipimpinnya dari tahun 1519 hingga 1522 adalah pelayaran keliling dunia yang pertama, meskipun Magellan sendiri terbunuh di Filipina sebelum menyelesaikan pelayaran tersebut Magellan tewas dalam pertempuran. Ekspedisi tersebut kemudian dilanjutkan oleh Juan Sebastián Elcano, yang berhasil mencapai Kepulauan Maluku (Indonesia) dan kembali ke Spanyol dengan membawa rempah-rempah. Sekretarisnya Magellan yaitu Pigapetta pada tahun 1522 menuliskan bahwa Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Namun, kerajaan ini mulai mengalami spesifikasi setelah kematian Hayam Wuruk pada tahun 1389. Perang saudara dan konflik internal menimbulkan kerajaan, dan pada akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16, Majapahit runtuh.
Spanyol memasuki Filipina pada abad ke-16, jauh setelah keruntuhan Majapahit. Filipina tidak termasuk dalam wilayah yang ditetapkan untuk Portugis atau Spanyol dalam Perjanjian Tordesillas. Perjanjian ini, yang ditandatangani pada tahun 1494, membagi dunia di luar Eropa menjadi dua zona pengaruh: satu untuk Spanyol dan satu untuk Portugal. Garis demarkasi ditarik melalui Samudra Atlantik, dengan sebagian besar wilayah Amerika diberikan kepada Spanyol dan sebagian besar wilayah Afrika dan Asia diberikan kepada Portugal. Filipina terletak di sebelah timur garis demarkasi, yang seharusnya menjadi bagian dari zona pengaruh Portugis. Namun, pada saat itu, Portugis belum menjelajahi atau mengklaim wilayah tersebut. Perjanjian Saragosa 1529
Setelah Perjanjian Tordesillas yang membagi dunia di luar Eropa menjadi dua zona pengaruh antara Spanyol dan Portugal, muncul masalah terkait wilayah di Asia, khususnya Kepulauan Maluku yang kaya akan rempah-rempah. Kedua negara sama-sama mengklaim wilayah tersebut berdasarkan interpretasi yang berbeda terhadap garis demarkasi yang ditetapkan dalam Perjanjian Tordesillas.
Untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut, disepakatilah Perjanjian Saragosa pada tahun 1529. Perjanjian ini menetapkan garis demarkasi baru yang lebih timur dari garis Tordesillas, sehingga Kepulauan Maluku berada di wilayah pengaruh Portugal. Sebagai pemulihan atas hilangnya klaim atas Maluku, Spanyol diberikan wilayah di Amerika Selatan, yaitu wilayah Brasil yang belum sepenuhnya dieksplorasi oleh Portugal. Filipina sendiri tidak secara langsung disebut dalam Perjanjian Saragosa. Namun, karena Filipina terletak di sebelah barat garis demarkasi yang baru, maka wilayah ini jatuh ke dalam zona pengaruh Spanyol. Hal ini menjadi dasar bagi klaim Spanyol atas Filipina dan penjajahan mereka di wilayah tersebut. berikut rangkuman tentang penjajahan Spanyol dan Portugis, serta penyebaran agama Kristen di wilayah-wilayah tersebut:
Spanyol
- Fokus Penjajahan: Amerika Selatan dan Filipina
- Strategi: Menggabungkan penaklukan militer dengan penyebaran agama Kristen. Para conquistador (penakluk) Spanyol seringkali menduduki wilayah baru dan kemudian diikuti oleh para misionaris yang menyebarkan agama Kristen kepada penduduk asli.
- Pengaruh:
- Agama: Spanyol berhasil mengkristenkan sebagian besar penduduk Amerika Selatan dan Filipina. Gereja Katolik memainkan peran penting dalam kehidupan sosial dan politik di wilayah-wilayah ini.
- Budaya: Bahasa Spanyol dan budaya Spanyol lainnya, seperti seni dan arsitektur, masih berpengaruh kuat di Amerika Selatan dan Filipina hingga saat ini.
- Ekonomi: Spanyol mengeksploitasi sumber daya alam di wilayah jajahannya, seperti emas dan perak, untuk memperkaya kerajaan mereka.
Portugal
- Fokus Penjajahan: Pantai Afrika, India (Goa), Semenanjung Malaya, Indonesia, Taiwan (Pulau Formosa), Cina, dan Jepang
- Strategi: Mendirikan pos-pos perdagangan di sepanjang rute pelayaran mereka dan menjalin hubungan dagang dengan penguasa lokal. Penyebaran agama Kristen dilakukan secara bertahap dan seringkali melalui jalur perdagangan.
- Pengaruh:
- Agama: Meskipun tidak seintensif Spanyol, Portugis juga berhasil menyebarkan agama Kristen di beberapa wilayah jajahannya, terutama di Goa dan beberapa bagian Indonesia.
- Budaya: Pengaruh budaya Portugis dapat dilihat dalam bahasa, arsitektur, dan masakan di beberapa wilayah bekas jajahan mereka, seperti Goa dan Malaka.
- Ekonomi: Portugal menguasai jalur perdagangan rempah-rempah di Asia dan mendapatkan keuntungan besar dari perdagangan ini.
Perbedaan Pendekatan
- Spanyol lebih fokus pada penaklukan dan penguasaan wilayah secara langsung, sedangkan Portugis lebih mengutamakan perdagangan dan diplomasi.
- Spanyol lebih agresif dalam menyebarkan agama Kristen, sedangkan Portugis lebih lembut dan bertahap.
