Dosa merupakan sebuang ungkaapn untuk menggambarkan seseorang yang melakukan kesalahan. dlam Alkitab dosa sering diartikan secara spesifik penentangan terhadap perintah Allah atau dengan katalain melanggar hukum Tuhan, sehingga dalam setiap kesalahan mengandung konsekuensi dalam Alkitab Perjanjian Lama (PL) dikenal dengan kata
Khatta't (חַטָּאת) : kata ini merujuk pada kegagalan untuk memenuhi standar atau kehendak Tuhan. Kata ini juga dapat diartikan sebagai "kesalahan", atau "meleset dari target".
'Awon (עָוֹן) : Kata ini memiliki makna yang lebih kuat dan merujuk pada "kesalahan", "kejahatan", atau "bersalah". konsekuensi dari dosa, yaitu rasa bersalah dan hukuman. kata ini juga merujuk pada perbuatan yang bengkok atau menyimpang dari kebenaran.
Pesya` (פֶּשַׁע) : Kata ini berarti "pemberontakan", "pelanggaran", atau "kejahatan". Memberikan kesan yang lebih keras, dan lebih mengarah pada pelanggaran yang disengaja.
Ra` (רַע) : Kata ini memiliki arti "jahat", atau "kejelekan".Kata ini dapat merujuk berbagai bentuk kejahatan, baik moral maupun fisik.
Perjanjian Baru (PB) dosa di tulis menggunakan kata
Hamartia (ἁμαρτία) : kata ini berarti "meleset dari sasaran" atau "kesalahan".
Hamartema (ἁμάρτημα) : kata ini dapat diartikan sebagai "kesalahan" atau "pelanggaran".
Parabasis (παράβασις) : Secara harfiah berarti "melewati" atau "pelanggaran".
Paraptoma (παράπτωμα) : kata ini sering merujuk pada pelanggaran moral atau spiritual. memiliki arti yang mirip dengan Hamartema.
Poneria (πνηρια) : kata ini berarti "kejahatan", "keburukan", atau "kejahatan". Merujuk pada kejahatan moral atau niat jahat. Kata ini memberikan penekanan pada kejahatan yang aktif.
Anomia (ἀνομία) : kata ini berarti "tanpa hukum" atau "pelanggaran hukum." Merujuk pada pelanggaran hukum Tuhan atau ketidaktaatan. Kata ini berhubungan dengan keadaan tanpa hukum.
Adikia (ἀδικία) : kata ini berarti "ketidakadilan", "kejahatan", atau "kesalahan". Merujuk pada pelanggaran kebenaran atau kebenaran. Lebih kearah tindakan yang tidak adil.
Intinya adalah Tindakan manusia secara perorangan ataupun secara bersama-sama yang menyimpang dari kehendak dan hukum Allah. Tindakan-tindakan itu menimbulkan keadaan berdosa. Orang-orang berdosa tidak dapat menyelamatkan diri dari kuasa dosa. Kepada Israel ditunjuk jalan ke luar, yakni mempersembahkan korban penghapus dosa dan korban penebus salah. Dalam Perjanjian Baru Yesus Kristus diberitakan sebagai Penebus umat manusia dari segala dosa.
Pemikiran tentang dosa dan pembagiannya menjadi ppergumulan teologis dari awal kekristenan hingga sekarang dalam perjalannya Evagrius Ponticus (345–399 M) seorang biarawan dan asketis (gaya hidup yang membatasi kenikmatan indrawi untuk mencapai tujuan spiritual, seringkali dengan praktik seperti puasa, pertarakan, dan mengorbankan diri) Kristen yang berpengaruh. Ia lahir di Ibora, Pontus (sekarang Turki), dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Mesir.membagi dosa menjadidelapan poin diantaranya:
"Delapan Pikiran Jahat"
- Kerakusan
- Nafsu
- Keserakahan
- Kemarahan
- Kemalasan
- Kesedihan
- Kebanggan
- Kesombongan
- Kerakusan
- Nafsu
- Keserakahan
- Kemarahan
- Kemalasan
- Kesombongan dan Kebanggan
- Kesombongan (Pride):
- Sifat: Cinta diri yang berlebihan, menganggap diri lebih tinggi dari yang lain, dan tidak percaya pada Tuhan.
- Penyebab: keinginan yang tidak teratur untuk keunggulan.
- Termasuk: Akar dari semua dosa lain, menjauhkan manusia dari Tuhan dan sesama.
- Ketamakan (Keserakahan):
- Sifat: keinginan yang berlebihan untuk harta benda dan kekayaan.
- Penyebab: Cinta yang tidak teratur terhadap kesenangan duniawi.
- Terutama: Ketidakpuasan, kecemasan, dan eksploitasi orang lain.
- Kemarahan (Wrath):
- Sifat: keinginan yang tidak teratur untuk membalas dendam dan merusak.
- Penyebab: Ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi.
- Misalnya: kekerasan, permusuhan, dan kerusakan hubungan.
- Iri Hati:
- Sifat: Kesedihan atas kebaikan orang lain dan kegembiraan atas kejahatan mereka.
- Penyebab: Ketidakpuasan dan rasa kurang kasih.
- Contohnya: Kebencian, fitnah, dan kerusakan reputasi.
- Hawa Nafsu (nafsu) :
- Sifat: keinginan seksual yang tidak teratur dan tidak terkendali.
- Penyebab: Pencarian kesenangan sensual yang berlebihan.
- Contohnya: Kerusakan hubungan, eksploitasi, dan ketidakpuasan.
- Kerakusan (Kerakusan):
- Sifat: Konsumsi makanan atau minuman yang berlebihan.
- Penyebab: keinginan yang tidak teratur untuk kesenangan indrawi.
- Khususnya: Kerusakan kesehatan fisik dan spiritual, serta pemborosan.
- Kemalasan (Sloth):
- Sifat: Keengganan untuk melakukan upaya spiritual atau fisik.
- Penyebab: Kurangnya cinta dan kebosanan spiritual.
- Lanjutnya: Ketidakpedulian, apatis, dan kegagalan untuk mencapai potensi penuh
Sumber-sumber Online dan Artikel:
artikel dari gramedia.com: 7 Dosa Besar yang Mematikan dan Harus Dihindari oleh Manusia - Gramedia, memberikan penjelasan yang mudah dimengerti.
Artikel dari mediaindonesia.com: 7 Dosa Besar Mematikan dalam Agama Kristen - Media Indonesia, memberikan informasi yang cukup lengkap.
Artikel dari rri.co.id: Tujuh Dosa Besar yang Dapat Membinasakan Manusia - RRI, memberikan pandangan tentang dosa besar.
Artikel dari detikcom: Naudzubillah! 7 Dosa Besar yang Tidak Diampuni Allah Meski Bertaubat - detikcom, memberikan informasi tentang dosa besar dalam agama islam.
Seven Deadly Sins - Wikipedia,
.png)

.png)
